Senin, 27 Juli 2018
Untuk lelaki kecil bermata bulat dan beramput poni,
Malaikat kecilku,
Herjuno Anggito Putra.
Nak, tadi pagi saat kamu masih terlelap, kami mencium pipi dan keningmu. Tak hanya itu, kami juga membisikkan doa di telingamu. Tapi pasti kamu tidak mendengarnya, karena kamu begitu lelap. Kami tak ingin membangunkanmu hanya untuk mengucapkan selamat hari lahir. Kami tak ingin mengusik lelapmu. Kamu begitu tenang. Tenang sekali. Tenang seperti tempat favorit kita bertiga, Telaga Sarangan di pagi hari, saat belum ada satupun motorboat yang memecah keheningannya.
Nak, entah sudah berapa bulan mami tidak menyentuh blog ini. Entah apa yang membuat mami semalas ini. Tak seperti bulan-bulan sebelumnya, mami selalu menulis setiap cerita kita. Namun, hasrat mami untuk menulis akhir-akhir ini berkurang. Ya, ada kalanya kita memang tidak ingin melakukan apapun, tidak ingin memikirkan apapun. Dan itu yang terjadi pada mami saat ini. Mami lagi malas Juno. Tidak, jangan kuatir, mami tidak pernah malas denganmu. Karena kamu adalah sumber energi kami, semua orang yang menyayangimu.
Nak, saat ini Mami memang sedang malas menulis, tapi mami tidak pernah lupa janji mami kepadamu. Mami akan selalu menulis di setiap hari besarmu. Dan hari ini adalah hari besarmu. Dan mami menepatinya. Hari ini tepat 5 tahun usiamu. Tak terasa, rasanya baru kemarin kami "menyekolahkanmu" saat usiamu 9 bulan. Rasanya baru kemarin, tak kuasa mami menahan air mata meninggalkanmu di sana. Dan kami tidak ada pilihan. Waktu berlalu. Kami berproses. Dan kamu bertumbuh. Dan kita melaluinya bersama. Tak selalu berisi canda dan tawa. Ada kalanya kita menangis bersama. Itulah hidup. Dan kita berproses di dalamnya.
Nak, kami beruntung memilikimu. Mungkin sebagian anak akan protes saat "dipaksa" sekolah di usia 9 bulan, seharian penuh berada di sekolah, dan bahkan kadang waktu untukmu masih harus kami kurangi untuk urusan pekerjaan ataupun hal penting lainnya. Tapi kamu tidak. Kamu tenang. Kamu tidak pernah rewel. Kamu selalu memberi kami waktu dan kesempatan. Kamu memahami kami, melebihi usiamu. Sering kamu menceritakan teman-teman sekolahmu yang setiap hari diantar jemput ibunya. "Mami, tadi Arfa dijemput sama maminya lho. Terus Arfa beli jajan sama maminya."
Nak, jujur kalau boleh milih, tentu mami akan memilih untuk mengantar jemput kamu setiap hari. Tentu mami akan memilih untuk bisa memasak menu bekalmu setiap hari. Tentu saja mami akan lebih memilih bersamamu. Pernah kami bertanya kepadamu, "Juno, kalau mami di rumah saja, tidak kerja. Bisa antar jemput Juno sekolah, Juno suka?". Dengan wajah polos dan mata bulatmu, kamu menjawab "Mami kerja saja." Tak hanya sekali kami menanyakan kepadamu. Dan jawabanmu selalu sama, "Mami kerja saja." Belum saatnya kami menjelaskan kepadamu mengapa orang dewasa harus bekerja. Tapi kamu sudah memahaminya, sebelum kami menjelaskannya kepadamu.
Nak, terima kasih sudah memahami kami. Kamu adalah energi luar biasa bagi kami untuk sampai di "tahap" ini. Kamu adalah alasan kami untuk melakukan banyak hal. Dan kamu juga yang "memaksa" kami untuk berproses menjadi orang tua yang lebih baik. Tepat di usiamu yang ke-5, lagi-lagi kami tak memberimu sesuatu yang istimewa. Tak ada mainan. Tak ada pesta. Cuma kaos khas Malioboro bergambar andong seperti yang kamu minta. Cuma doa yang bisa kami berikan, jadilah laki-laki yang tangguh, tenang dan santun seperti harapan-harapan yang kami sematkan di namamu, Herjuno Anggito Putra, laki-laki yang jujur wajah dan pikirannya, serta memiliki hati yang peka. Bertemanlah sebanyak mungkin. Lihatlah dunia dengan mata dan hatimu. Kami adalah temanmu. Teman belajarmu. Teman petualanganmu. Teman yang saling mendukung dan saling membanggakan.
Selamat Ulang Tahun ke-5 Herjuno Anggito Putra (Juno)
Kami menyayangimu, lebih dari kami menyayangi diri kami sendiri.
Mami & Papi