expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Sunday 15 April 2018

Eksotika Rawa Pening (Part 1): Kampung Rawa Ambarawa


Setelah membeli beberapa buah tanaman mawar dan oleh-oleh buah di Pasar Bunga dan Buah Bandungan (baca juga: http://ceritamamijuno2.blogspot.co.id/2018/04/wisata-populer-di-bandungan-semarang.html), jam 08.00 pagi kami melanjutkan perjalanan kami ke tempat wisata selanjutnya yang searah pulang ke Jogja. Tujuan pertama kami adalah Rawa Pening. Yup, beberapa kali kami melewati Rawa Pening namun belum pernah sekalipun "mampir". Jadi Rawa Pening kami masukkan ke dalam daftar lokasi yang akan kami kunjungi dalam "trip" kali ini. Dengan mengandalkan google map kami meninggalkan Bandungan menuju Rawa Pening. Rutenya sama seperti yang kami lalui saat berangkat dari Ambarawa menuju Bandungan. Kami melewati depan Museum Kereta Api Ambarawa dan Alun-Alun Ambarawa, dan terus mengikuti petunjuk arah yang diberikan oleh Google Map. Sekitar 20 menit kami tiba di  Jalan Lingkar Ambarawa, dan dari situ tidak jauh dari lokasi wisata  Kampung Rawa. 

Rumah Makan Apung di Kampung Rawa Ambarawa
Bebek kayuh 10 ribu sepuasnya

Kampung Rawa menjadi salah satu obyek wisata populer di Ambarawa sejak diresmikan pada tahun 2012. Kampung Rawa merupakan komplek wisata yang berada di tengah persawahan penduduk dan berbatasan dengan Danau Rawa Pening. Kampung Rawa menyediakan beberapa fasilitas seperti restoran apung, pusat kuliner, pusat oleh-oleh, arena permainan dan tempat pemancingan. Dari sini kita bisa melihat pemandangan Gunung Merbabu dan Gunung Telomoyo di sisi selatan. Yang menjadi andalan di Kampung Rawa adalah rumah makan apung, restoran di atas kolam ikan dengan kapasitas 300 kursi, dengan menu utama berbagai olahan ikan. Untuk menuju ke restoran ini pengunjung harus menaiki getek (rakit) yang ditarik dengan tali.

Enceng Gondok yang memenuhi permukaan Rawa Pening
Perahu nelayan berjajar rapi

Indah banget ya. 

Untuk masuk ke Kampung Rawa, pengunjung harus membayar tiket masuk seharga 10 ribu/mobil. Saat kami tiba di sana, pengunjung belum terlalu ramai. Kami langsung menuju area yang berbatasan langsung dengan Danau Rawa Pening. Tampak banyak sekali perahu kayu nelayan terparkir di tepi danau. Tampak pula nelayan yang sedang mencari ikan di tengah danau denga menaiki perahu. Yang paling menarik dari Rawa Pening adalah danau seluas 2.670 hektar ini ditumbuhi Enceng Gondok yang menutup sebagian besar danau. Walaupun bermanfaat sebagai tempat berlindung ikan dari sengatan sinar matahari, namun Enceng Gondok juga mengakibatkan pendangkalan. Bahkan saking banyaknya Enceng Gondok yang menutup danau, saat kami berada di Umbul Sidomukti, tampak di kejauhan Rawa Pening dipenuhi titik-titik hitam, yang ternyata saat didekati adalah Enceng Gondok. Selain sebagai sumber pengairan sawah di sekitarnya, Rawa Pening juga menjadi sumber mata pencarian penduduk yang mencari ikan, dan juga menjadi obyek wisata ikonik di Ambarawa. 

Mau selfie di sini silahkan
Setelah puas berfoto di tepi danau, kami menemani Juno untuk mencoba beberapa wahana permainan, yaitu sepeda hias tandem dan perahu kayuh dengan harga sewa 10 ribu sepuasnya. Oiya bagi pengunjung yang ingin mengelilingi danau juga bisa menyewa perahu boat dengan harga 100 ribu untuk 5 orang penumpang dengan durasi sekitar 30 menit. Dan jika ingin mencicipi kuliner, tak perlu kuatir karena selain restoran apung, di Kampung Rawa juga terdapat banyak kios kuliner dengan harga yang terjangkau.

Taman bermain di Kampung Rawa

yeii, mari kita mengelilingi kolam dengan bebek

Sepeda atau mobil yah kalo ini?


Juno habis berkeliling naik bebek kayuh

Nah, tunggu apa lagi. Segera masukkan Kampung Rawa Ambarawa ke daftar tujuan wisata yang wajib dikunjungi ya. Pada postingan selanjutnya saya masih akan cerita tentang eksotisme Rawa Pening yang juga bisa dinikmati dari lokasi yang berbeda, yaitu Bukit Cinta Ambarawa. Ditunggu ya. Happy Weekend.






1 comment: