Masih seputar tempat wisata di Yogyakarta yang bisa dijadikan referensi untuk mengisi liburan, setelah sebelumnya saya posting Merapi Park, postingan kali ini juga masih tentang tempat wisata yang tidak jauh dari Merapi Park. Tepatnya dari Merapi Mark, naik sedikit sekitar 500 meter, yes, Museum Gunung Merapi. Jujur saja ya, saya yang sejak lahir tinggal di Jogja, masih banyak tempat wisata di Jogja yang belum saya kunjungi. Salah satunya ya Museum Gunung Merapi ini. Minggu lalu kami memang merencanakan untuk menghabiskan weekend di Kaliurang, jadi kami menginap semalam di salah satu penginapan di Kaliurang. Hari Sabtunya kami mengunjungi Merapi Park dan menikmati makan siang di Gubug Coklat, hari Minggunya sebelum pulang kami menyempatkan untuk mengunjungi Museum Gunung Merapi (MGM).
Hari Minggu Jam 08.00 kami sudah tiba di MGM, karena hari Sabtunya kami sudah survey lebih dulu, bahwa MGM buka jam 08.00. Jadi kami memang sengaja datang pagi-pagi supaya pengunjung belum terlalu padat. Maklum hari Minggu, sudah dipastikan pengunjungnya bakalan padat. Benar, tiba di sana sudah tampak beberapa bis pariwisata yang kebanyakan membawa rombongan anak-anak sekolah yang sedang study tour. MGM merupakan bangunan dua lantai yang megah dan unik berbentuk trapesium dengan salah satu puncaknya berbentuk segitiga, diresmikan pada tahun 2010 silam. Tampak jauh di belakangnya adalah Gunung Merapi yang tinggi menjulang.
Kami langsung menuju loket untuk membeli tiket. Harga tiket 5 ribu/orang, anak-anak usia 3 tahun ke atas juga harus membeli tiket. Saat di depan loket, saya melihat poster film dengan judul " Mahaguru Merapi", kemudian saya menanyakan kepada petugas tiket jam tayang filmnya. Ternyata saat itu film sudah mau tayang, jadi kami sekalian membeli 3 tiket film, seharga 5 ribu/orang, dan segera menuju ke theater di lantai 2 karena film akan tayang sebentar lagi.
Tiba di theater, pengunjung sudah penuh. Film berdurasi sekitar 30 menit itu menceritakan tentang kondisi Gunung Merapi dari jaman dulu hingga erupsi terakhir tahun 2010 lalu. Film dibuat dengan sangat serius dan profesional, yang membuat kita berdecak kagum saat menyaksikannya. Daripada saya jadi spoiler dengan menceritakan filmnya di sini, mending langsung nonton aja yah di MGM, hehehe. Setelah menyaksikan filmnya, kami mengikuti rombongan study tour untuk mengelilingi museum, maksudnya biar sekalian dengerin penjelasan dari petugas pemandunya, hehehe. Nah berikut ini beberapa gambar yang saya ambil di dalam museum.
Yang ini namanya gerbang lava. Tuhh warnanya merah menyala seperti lava yang mengalir dari kubah Gunung Merapi saat erupsi beberapa tahun lalu ya. Mau foto di sini juga boleh kok.
Di MGM terdapat beberapa monior yang terhubung dengan semua pos pemantauan merapi yang ada, sehingga dari sini kita bisa melihat kondisi Gunung Merapi dilihat dari seluruh pos pemantauan. Tampak petugas pemandu sedang menjelaskan kondisi yang tampak di monitor.
Kalau yang ini adalah miniatur yang menggambarkan tipe-tipe erupsi dari tahun 1930, meliputi bentuk kubahnya, tipe awan panasnya, dan arah dari awan panas tersebut. Ternyata kondisinya berbeda lho dari masa ke masa. Setelah berkeliling melihat perubahan kondisi Gunung Merapi dari masa ke masa, di MGM kita juga bisa menyaksikan simulasi letusan Gunung Merapi.
Dan setelah menyaksikan filmnya dan mengelilingi museum, banyak yang bisa kita pelajari dari Gunung Merapi. Bagaimana Gunung Merapi memberikan manfaat dan penghidupan yang sangat besar bagi masyarakat sekitarnya, berapa ribu orang menggantungkan hidupnya dengan keberadaan gunung Merapi. Namun sebaliknya, dalam kondisi tertentu, Gunung Merapi dengan sekejap dapat meluluhlantakkan kehidupan di sekitarnya. Itulah maka diperlukan adanya keselarasan antara alam, bumi dan manusia.
Nah penasaran 'kan, langsung ke sana aja yah. Pas banget kan buat ngisi liburan anak-anak. Selamat berlibur ya.