expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Saturday 3 September 2016

When Mommy Back to Campus Part #1

Kuliah,bagi siswa SMU atau SMK sudah pasti menjadi sesuatu yang sangat ditunggu-tunggu.Tak hanya karena akhirnya bisa "bebas" dari kewajiban memakai seragam,walaupun ada juga kampus yang mewajibkan mahasiswanya memakai seragam pada saat kuliah,bebas dari upacara tiap hari Senin,dan terbebas dari mata pelajaran yang tidak disukai.Kuliah berarti teman-teman baru,gabung dengan UKM yang seru-seru,senior yang keren-keren,pacaran,pokoknya dunia mahasiswa itu pasti seru bangetlah,begitulah kira-kira jawaban anak-anak SMU ketika ditanya pendapatnya tentang "dunia mahasiswa".

Lalu bagaimana kalau seorang ibu dengan batita seperti saya?Apakah kembali ke kampus menjadi sesuatu yang menyenangkan?Apakah masih seseru dulu saat kuliah S1?Dua tahun lalu ketika memutuskan untuk kuliah S2,sebenarnya alasan saya cuma 1,jenuh.Waktu itu saya jenuh dengan rutinitas saya yang begitu-begitu saja,pagi kerja,pulang,momong anak,ngurus keluarga,begitu tiap hari.Saya ingin melakukan sesuatu yang lain,di luar rutinitas saya.


sumber : www.hipwee.com
Kalau hanya ingin mencari kegiatan lain,kenapa saya tidak berbisnis saja ya?Hemm..waktu masih single dulu,banyak bisnis sampingan sudah saya coba,mulai dari berjualan baju,accessories,bahkan menjadi mitra salah satu franchise yang saat itu baru hits,tela krezz,sudah saya coba semua.Bisnis baju saya waktu itu cukup lumayan juga lho,saya kulakan secara online di Tanah Abang,kemudian pulang kerja saya tawarkan ke teman-teman saya,ke kos-kosan mahasiswa,atau titip jual ke teman.Hasilnya lumayan juga waktu itu.Namun bisnis baju saya kolaps karena saya kulakan dengan sistem jual putus,jadi kalau tidak laku ya,tidak bisa diretur,ditambah banyak yang beli secara "kredit" jadi muternya agak lama.Bisnis bajupun berhenti.Waktu itu sekitar tahun 2007an 

Kemudian saya mulai mencoba bisnis accessories.Waktu itu saya bekerja di perusahaan yang bergerak di bidang export handycraft yang memberi saya kesempatan lumayan sering meeting di Bali.Pada saat di Bali saya berkenalan dengan salah satu suplier accessories asal Madura.Accessories berupa kalung,gelang,cincin etnik khas Bali,tapi made in Madura.Pada saat itu bahkan selama 1 tahunan saya menjadi "penyetor" accessories di salah satu toko accessories terbesar di Jogja.Hasilnya lumayan juga sebenarnya,namun karena sistem di toko tersebut pembayarannya tempo,dan bisa sampai 2-3 bulan baru dibayar,cukup sulit juga bagi saya,karena modal saya kan tidak besar,padahal untuk kulakan dari Bali harus cash.Waktu itu tahun 2008-2009an.

Bisnis ketiga yang pernah saya jalani adalah franchise Tela Krezz.Saya menyewa tempat di sebuah toko di dekat rumah orang tua saya,dengan 1 karyawan yang merupakan tetangga saya sendiri.Kalau siang outlet dijaga oleh karyawan dan malam hari sepulang kerja saya menjaganya sendiri.Heran juga kok waktu itu stock energi saya tidak habis-habis,mungkin karena waktu itu masih single,jadi belum banyak yang dipikir ya.hehehe.

Selama 1 tahun,hasilnya cukup lumayan,walaupun tidak banyak karena saya harus membayar sewa tempat dan menggaji karyawan,tapi cukuplah buat tambahan pemasukan.Bagi bisnis franchise seperti ini,trend sangat berpengaruh,jadi ketika dianggap sudah nggak trend lagi,ya mau nggak mau harus siap ditinggalkan konsumen,begitu juga outlet saya,hanya sekitar 1 tahunan berjalan,dan setelah itu outletpun tutup dan saya kembali fokus bekerja.

Bisa dibilang saya tipikal orang yang nggak bisa diam,ada saja yang ingin saya lakukan.Dan itu masih saja hingga sekarang saya sudah berkeluarga dan menjadi seorang Ibu.Ketika memutuskan untuk kuliah S2,pada waktu itu usia Juno baru 9 bulan,baru lucu-lucunya dan rasanya tak ada alasan bagi saya untuk "jenuh" bermain dengannya.Tidak,saya tidak pernah jenuh untuk hal yang satu ini.

Menyandang status baru sebagai seorang ibu ternyata menimbulkan banyak perubahan,mulai dari jam istirahat,waktu bersama suami,me time,kebutuhan yang bertambah,bahkan perubahan fisik.Semuanya berubah total,dan bisa dibilang me time menjadi hampir tidak ada.Jangankan mau jalan-jalan atau hangout sama teman,pulang telat aja pasti kepikirian rumah.Bersamaan dengan itu,ada semacam perasaan yang agak sulit dijelaskan,seperti jadi lebih sensitif dan lebih emosional.Mungkin ada juga yang mengalami yang saya alami waktu itu?

Akhirnya sebelum saya menjadi lebih "jenuh",saya memilih untuk mengerjakan hal lain.Bukan bisnis seperti yang lalu-lalu,karena untuk bisa berkembang,bisnis itu harus fokus,bukan untuk sambilan.Biarlah saya cukup membantu bisnis suami saja,karena kalau harus fokus,rasanya tidak mungkin.Saya memutuskan untuk kuliah lagi,dengan biaya mandiri.Sebelum memutuskan untuk kuliah lagi,tentu saja saya berdiskusi dulu dengan papi Juno,karena ini bukanlah hal yang sederhana,tidak hanya sekedar kuliah saja,tapi akan berkaitan dengan hal-hal lain seperti biaya sampai lulus,waktu untuk keluarga yang tentu saja akan berkurang,apalagi Juno waktu itu baru 9 bulan.Selain itu saya harus bisa membagi waktu antara bekerja,kuliah,keluarga dan mengerjakan tugas-tugas kuliah yang pasti tidak sedikit.Alhamdulilah suami mendukung.Ya,dia memang selalu membebaskan saya untuk melakukan apapun,selama itu menurut kami baik.

Smester 1 berjalan dengan lancar,saya harus pintar-pintar membagi waktu.Tugas kuliah biasanya saya kerjakan tengah malam setelah Juno tidur,dan saya selalu mengusahakan hari sabtu-minggu adalah hari keluarga,hari untuk Juno.Yang paling sulit adalah ketika Juno sakit,mau tidak mau saya harus ijin tidak kuliah,atau jika tidak terlalu rewel,dan papinya pas tidak ada kegiatan,saya berangkat kuliah,namun tentu saja kurang fokus.Dan repotnya lagi kalau papinya juga baru sakit atau ada kegiatan yang tidak bisa ditinggal dan tidak ada yang bisa dititipi Juno,mau nggak mau saya tidak berangkat kuliah.

Smester 2 mulai lumayan berat.Tugas-tugas semakin banyak.Beruntung smester 2,saya diijinkan oleh Profesor saya untuk mulai mengajukan proposal penelitian karena yang akan saya teliti kebetulan menjadi bagian dari pekerjaan saya.Lagipula saya memang ingin cepat lulus,pertama karena kuliah saya mandiri,berkaitan dengan biaya,kedua saya ingin cepat lulus supaya waktu bersama keluarga bisa lebih banyak.

Proposal yang saya ajukan sempat stuck beberapa bulan karena kesibukan di kantor,maklum ini kan ijin belajar,bukan tugas belajar,jadi pekerjaan kantor tetap harus diutamakan,hehehe.Bulan September 2015 saya maju seminar proposal,waktu itu papi Juno juga ada di sana mendampingi saya.

Setelah seminar proposal dilanjutkan dengan penelitian.Beruntung saya mendapat 2 orang dosen pembimbing yang sangat support.Sekitar 3 bulan saya melakukan penelitian,setelah itu sempat stuck di pengolahan data.Saya benar-benar stuck.Blank.Bersamaan dengan itu pekerjaan kantor juga lagi padat-padatnya.Saya pribadi lagi banyak masalah juga pada waktu itu.Tesis tidak saya sentuh.Saya benar-benar kehilangan semangat untuk melanjutkannya.

Di tengah semangat lagi drop-dropnya,saya dihubungi oleh Profesor saya untuk mengikuti international conference,namun waktunya sangat mendesak,waktu itu kalau tidak salah saya hanya punya waktu 1 minggu untuk menyelesaikannya.Sebenarnya bukan conference nya yang membuat saya bersemangat,tapi karena kebijakan dari kampus bahwa dengan mengikuti international conference,itu sudah dianggap sebagai seminar hasil,jadi saya tidak perlu seminar hasil lagi,tinggal sidang atau ujian tesis.Wahhh..saya langsung bersemangat untuk menyelesaikannya.Saya segera menemui dosen saya untuk konsultasi mengenai pengolahan datanya.Alhamdulilah pengolahan data bisa selesai,dan artikel untuk conference pun siap.It was my first conference.Walau tidak menjadi best paper,tapi ga papalah yang penting setelah ini bisa langsung sidang,hehehe.

Setelah itu adalah saat-saat terberatnya.Karena saya harus berjuang untuk "menyempurnakan" naskah tesis dan persiapan sidang.Pada waktu itu berat badan saya turun lumayan signifikan,hehehe.Bagaimana tidak,tiap malam begadang,bahkan tak jarang saya tidak tidur sampai pagi,langsung dilanjutkan ngantor.Dan itu berjalan beberapa bulan.Wajah saya sangat kuyu,kusam,pucat,karena kurang istirahat dan tidak sempat ke salon,boro-boro ke salon,hehehe.

Tanggal sidangpun ditentukan,kalau tidak salah akhir Desember tahun lalu.Saya tidak begitu tegang,karena sebelumnya sudah ikut conference dan topiknya adalah bagian dari pekerjaan saya,apalagi papi Juno duduk di luar ruang sidang,menunggui saya.cieeee...Plong sekali rasanya sehabis sidang,tinggal merevisi sedikit saja.Yesss..akhirnya bisa wisuda juga,hehehe.

Sebelum wisuda saya sempat mengikuti 1 conference lagi,yang ini cukup bergengsi,karena diselenggarakan oleh salah satu Universitas Negeri yang cukup populer di Thailand.Tidak ada salahnya kan mencoba,buat pengalaman saja,sekalian refreshing setelah beberapa bulan "hampir gila" karena tesis,begitu pikir saya waktu itu,hehehe.Akhirnya saya berangkat,dan surprisenya,saya dapat award "best paper for social science".It was my 2nd research.Hemmm...ngga nyangka banget.


Jujur saja,semangat kuliah saya ketika S2 jauh lebih besar daripada jaman kuliah S1 dulu,padahal jika dipikir,dulu waktu S1 belum punya tanggungan,belum mikir apapun,pacar juga ngga punya.Beda dengan sekarang,sudah ada tanggungan,keluarga dan pekerjaan,beban hidup lebih besar,tanggung jawab juga lebih banyak,biaya kuliah pun mikir sendiri,bukan dibiayai orang tua,seperti jaman S1 dulu.Bisa jadi saya ingin segera lulus,karena saya ingin waktu untuk keluarga,terutama Juno lebih banyak,jadi saya termotivasi karena ini,selain karena masalah biaya juga pastinya,hehehe.Selain itu saya seperti menemukan passion saya di sini,belajar hal baru dan bertemu teman-teman baru,menurut saya ini merupakan suatu "pengalihan" yang tepat,dari rasa jenuh.

Saya senang ketika ada teman-teman saya,terutama para mahmud alias mamah muda,masih punya semangat untuk belajar.Jangan pernah berpikir,untuk apa,karena yang namanya ilmu akan selalu bermanfaat,kapan saja,di mana saja.Kalau tidak dipakai di sini,ya di sana,atau paling ngga untuk memotivasi anak-anak kita nantinya.Nilai itu nomor sekian,jangan cuma yang penting lulus,enjoy the process,let's make something.

Menjadi ibu yang nyambi kuliah dan atau bekerja itu tidak mudah,tapi seru.Beratnya karena kita harus pintar membagi waktu dan membagi peran,harus jalan semua,harus seimbang semua.Serunya ya itu,banyak hal yang bisa kita pelajari,banyak hal yang bisa kita explore,mungkin saja kita akan menemukan passion kita di sini,sesuatu yang membuat kita merasa lebih bersemangat karena ada hal lain yang bisa kita kerjakan,syukur-syukur bisa bermanfaat bagi orang lain.Semangat ya teman-teman yang baru mau kuliah,baru mulai kuliah,baru berjuang menyelesaikan skripsi/tesis/disertasi.One day we'll be grateful because we can get through this,to be told to our children.Have a nice weekend.


*Saya menulis ini sementara Juno tidur di samping saya.Tadi pagi saya tanya dia "Juno mau sekolah tidak hari ini?",jawabnya "Juno nggak sekolah,mau di rumah aja sama mami." Dari pagi saya menemani dia bermain,sampai akhirnya dia meminta saya tidur di sebelahnya,"Mami sini bobok",diapun terlelap.Kemudian saya membuka laptop dan mulai menulis.Beginilah ketika kita memutuskan untuk kembali ke kampus,akan ada banyak tugas dengan deadline,tapi bagaimanapun,ada yang jauh lebih penting dari apapun.Mereka,keluarga kita,orang-orang yang kita sayangi.

3 comments:

  1. Iyaa mbak sekarang wiken ku kelabuu dehh ga bisa ngemall dan arisan cancikkk tapii stay tune di depan lepii ��������

    Sampai detik ini aku masih bertanya2 mbak sebenernya sekolah S3 yg susah dan berat ini buat apa

    Sebenernya nyesel juga kemarin kok yaa ndaftar.. karena ga ngira bakal keterima.. mengingat pelamarnya yg banyaak dan semuaa nya statusnya bekerja di institusi

    naahh apalah saya ini mbak.. ibu rumah tangga.. ga kerja.. ga punya institusi.. tiap hari kerjaannya nyuci piring, masak, anter jemput anak sekolah sama jaga warung �������� kok yaa nekat sekolah S3..

    duuh semoga di akhir perjalanan ini nantii (entah bisa melewati tahap demi tahap dan akhirnya selesaii atau menyerah di satu fase) intinya sebagai manusia..apapun profesinya.. harus punya passion untuk mewujudkan impian

    at least ibu rumah tangga yang stay dirumah..masih mau capek2 ngelaju pagi2 demi gelar doktor

    semoga kuaatt....


    Saling menguatkan dan menyemangati yaa mbak heny

    we can do it moms ������

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tak akan ada yang sia sia mbak wulan...ilmu bisa dipakai di mana saja,at least buat ngajarin anak-anak kita,buat memotivasi mereka biar mereka tidak pernah berhenti belajar.Insya Alloh kita bisa melaluinya semua fasenya...tetap semangat ya mbak,enjoy the process :)

      Delete
  2. AKHIR TAHUN PINJAMAN DI RATE SANGAT RENDAH.
    Halo, aku Mrs. Sandra Ovia, pemberi pinjaman uang pribadi, yang Anda dalam utang? Anda membutuhkan dorongan keuangan? pinjaman untuk mendirikan sebuah bisnis baru, untuk bertemu dengan tagihan Anda, memperluas bisnis Anda di tahun ini dan juga untuk renovasi rumah Anda. Aku memberikan pinjaman untuk lokal, internasional dan juga perusahaan pada tingkat bunga yang sangat rendah dari 2%. Anda dapat menghubungi kami melalui Email: (sandraovialoanfirm@gmail.com)
    Anda dipersilakan untuk perusahaan pinjaman kami dan kami akan memberikan yang terbaik dari layanan kami.

    ReplyDelete