expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Sunday 2 October 2016

Why Do You Love Me?

Suatu saat saya diminta seorang teman untuk menemaninya membeli kado ulang tahun untuk suaminya.Berjam-jam lamanya kami muterin mall dan belum juga menemukan kado yang cocok.Teman saya berencana memberi suaminya sebuah kemeja resmi untuk ngantor.Kami sudah melihat-lihat puluhan kemeja,dengan beragam motif dan brand,tapi belum juga nemu yang cocok menurut teman saya itu.

Beberapa kali saya menunjukkan kemeja yang menurut saya bagus,tapi selalu saja jawaban teman saya "nggak".Kemudian sambil terus memilih,dia bercerita,"Hen,suamiku itu seleranya aneh,tiap kubelikan baju atau apapun,jarang sekali dipakai.Katanya yang ini terlalu beginilah,yang itu terlalu begitulah,nyebelin banget deh pokoknya."Lalu kamu masih aja beliin dia,walaupun tau dia nggak bakal pakai?",tanya saya.Dan teman saya mengiyakan.Sayapun ketawa.Masih teman yang sama,dia juga bercerita bahwa suaminya tidak suka pada masakannya,katanya nggak enak.Jadi kalau teman saya masak,dia lebih memilih makan di luar.Hadehhh...

Pernah terbersit tidak dalam benak kita,mengapa Tuhan mempertemukan kita dengan orang yang menjadi pasangan kita?Orang yang kadang-kadang menurut kita nyebelin,tidak peka atau tidak mengerti keinginan kita?Sudah ketemu alasannya?Kalau belum,silahkan dicari,lalu dibikin check list ya,hehehe.


sumber : www.zonafeminin.com
Beberapa minggu yang lalu,saya menulis tentang soulmate,ternyata viewsnya cukup banyak,dan mendapat beragam respon dari teman-teman saya.Sekali lagi,itu cuma book review lho yaaa,bukan pengalaman pribadi.Pada tulisan tersebut saya mengulas satu buku dengan judul yang sama,di mana di dalamnya mengulas soulmate dalam arti luas,termasuk di dalamnya soulmate after married.Yang belum baca,silahkan dibaca di http://ceritamamijuno2.blogspot.co.id/2016/09/soulmate.html

Lalu apa hubungannya soulmate dengan paragraf pertama tulisan saya kali ini?Oww...jelas ada hubungannya dong.Soulmate artinya belahan jiwa,walaupun tidak selalu disamaartikan dengan pasangan hidup,tapi ketika ditanya,siapa soulmate-mu,saya yakin kebanyakan orang pasti akan menjawab nama pasangannya,suaminya,istrinya atau kekasihnya.Walaupun sebenarnya istilah soulmate itu sangat luas,tidak terbatas pasangan saja,bahkan orang tua,sahabat,anak pun bisa juga menjadi soulmate seseorang.

Kembali ke pertanyaan pada paragraf pertama tadi.Pernahkah terbersit pertanyaan,mengapa Tuhan mempertemukan kita dengan pasangan kita,yang nyata-nyata sangat berbeda dengan kita,dalam segala hal?
Beberapa kali ada yang bertanya kepada saya,bagaimana bisa ketemu Papi Juno.Oke,saya akan cerita sedikit,sedikitttt saja.Dulu jauh sebelum "dekat" dengan Papi Juno,kami berteman baik,namun tidak pernah terlintas sedikitpun bahwa dia akan menjadi pasangan saya.Kenapa?Karena kami sangat berbeda,beda karakter,beda kesukaan,beda dunia,pokoknya beda bangetlah.Saya yang waktu itu cupu,nggak gaul,nggak menarik sama sekali,tentu saja ngga dilirik sama dia.Kayaknya sih dia dulu seleranya cewek-cewek populer yang gaul gitu deh,atau yang "dunianya" sama.Pi,maaf ya sedikit kubuka masa lalumu,hehehe.

Tapi kok akhirnya kami bisa "ketemu" ya?Saya juga heran sebenarnya,kok bisa ya.Ya sekali lagi,jodoh itu rahasia Tuhan,kita tak pernah tahu apa yang Tuhan rencanakan untuk kita,kalau jodoh ya pasti ketemu,dengan cara yang tidak kita duga sebelumnya.Begitu pula kami,kami dulu adalah teman baik,tidak terlalu dekat memang,bahkan ngobrol saja mungkin hanya beberapa kali,nomor hape juga tidak saling punya.

Beberapa tahun berlalu,saat itu,belum ada Whatsapp,Blackberry Messenger (BBM),facebook,twitter,instagram atau path.Social media yang paling populer saat itu adalah friendster.Heloooo...tahun berapa ini ya,tua banget sih kita pi,hehehe.Pada suatu hari,setelah hampir 2 tahun tidak bertemu,saya mendapat pesan inbox di akun friendster saya,dan ternyata itu dari dia,papi Juno.Surprised,iyalah pasti.Nahhh...dari situ kita dekat dan akhirnya bersama hingga sekarang.

Ya,mungkin seperti banyak pasangan lain,kami adalah pasangan yang memiliki banyak sekali perbedaan,mulai dari hobi,selera,sifat,karakter,semuanya berbeda.Rasanya cuma beberapa hal saja yang mungkin sama,kami sama-sama suka lagu-lagunya Sheila on 7 dan Coldplay,sama-sama suka nonton film,tapi selera filmnya tetap saja berbeda,dan sama-sama suka makanan pedas,itu saja sih kayaknya persamaannya.

Dari sisi sifat dan karakter,wahhh jangan ditanya,bukan hanya banyak,tapi buanyakkkk banget perbedaan kami.Misalnya saja,dia orangnya sangat santai,beda dengan saya yang mudah panik.Dia sangat sabar,beda sekali dengan saya yang nggak sabaran.Dia sangat woles alias selow,beda banget sama saya yang maunya serba cepat,bahkan kadang-kadang kemrungsung.Begitu pula ketika menghadapi masalah,dia bisa lebih santai dan cenderung stabil,berbeda dengan saya yang lebih sensitif dan cenderung melibatkan emosi dan perasaan.Contohnya banyak,tapi tak perlu saya sebutkan satu persatu,hehehe.

Itu belum semua,masih banyak lagi,hehehe.Kelemahannya,dia tidak bisa mengerjakan beberapa hal sekaligus dalam satu waktu,sebaliknya saya sudah terbiasa dengan hal tersebut.Kelemahannya lagi,dia kurang detil,berbeda dengan saya yang cenderung "rewel".Dia seringkali terlalu slow,bahkan makan pun santai,dinikmati banget,beda dengan saya yang serba cepat supaya bisa mengerjakan yang lain.Jadi jangan heran kalau urusan makan,dia selalu kalah cepat dengan saya,hehehe.Saat menghadapi Juno pun tentu saja berbeda.Ketika Juno lagi "nyebelin" alias bertingkah,biasanya saya langsung serahkan ke papinya untuk handle,karena pasti itu membutuhkan kesabaran ekstra yang tidak saya miliki,hehehe.

Of course,perbedaan-perbedaan yang ada itu wajar bagi setiap pasangan,sedikit "gesekan" biasalah,namanya juga 2 kepala,isinya beda,cara berpikirnya beda.Pernah sebel ngga?Owww pasti pernah lah,sering.Misalnya ketika dia membantu saya mengerjakan sesuatu,pasti akan banyak komentar dari saya,kok begini,kok begitu,harusnya begini,harusnya begitu.Atau ketika menyikapi suatu masalah,kenapa begini,kenapa nggak begitu.Sudah biasa banget.

Kami membutuhkan waktu sekitar 2 tahun untuk saling beradaptasi dengan karakter masing-masing,walaupun hingga sekarang hampir 5 tahun usia pernikahan,masih saja ada hal-hal yang belum bisa dipahami satu sama lain.Tapi setidaknya 2 tahun cukup bagi kami untuk benar-benar mengenal pasangan satu sama lain,mengetahui kelemahan dan kelebihan masing-masing,dan bagaimana menyikapinya.

Sekarang saya sudah tahu pasti alasan Tuhan mempertemukan saya dengan Papi Juno,dengan segala perbedaan pada diri kami,supaya kami saling melengkapi,saling mengisi kekurangan,dan saling menguatkan.Coba bayangkan kalau Tuhan memberi kita jodoh orang yang sama persis dengan kita,sifat,karakter,semuanya?Atau misalnya hobinya sama,kesukaannya sama,selera sama?Ngga seru banget kan?You know,life's gonna be so flat,datar,ngga asik,dan membosankan.

Kalau ditanya kenapa saya pilih dia?Of course,karena dia bisa menerima saya dengan segala kekurangan saya.Kenapa dia memilih saya?Saya pernah menanyakan itu sekali,jawabannya sungguh menyebalkan,karena tidak sesuai harapan saya.I asked him.Why do you love me?He said,"Because of your spirit".Hemmm...padahal bukan jawaban itu yang saya harapkan.Ahh sudahlah...

sumber : www.apakabardunia.com
Intinya,Tuhan mempertemukan kita dengan pasangan kita,bukanlah tanpa alasan,bukan kebetulan,tapi itu rencana Tuhan.Tuhan tahu mana orang yang "bisa" hidup bersama kita.Senyebelin-nyebelinnya pasangan kita,itulah yang Tuhan pilihkan untuk kita.Ada moment di mana hanya pasangan kita yang bisa memahami kita,bukan siapapun.Have a nice weekend,salam hangat untuk pasangan anda.

3 comments: