expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Tuesday 20 December 2016

Gembira Loka Zoo Jogja,Tempat 'Momong' Andalan

Saya masih ingat pertama kali berkunjung ke Kebun Binatang Gembira Loka atau yang sekarang dikenal sebagai Gembira Loka Zoo (GL Zoo), adalah ketika saya duduk di kelas 6 SD, dan itu merupakan kali pertama dan terakhir saya berkunjung ke GL Zoo di saat saya masih 'single' atau belum berkeluarga. Entah mengapa bagi saya yang saat itu masih anak-anak, kebun binatang bukanlah tempat yang menarik, cuma gitu-gitu aja, nonton binatang, syukur-syukur pas lagi ada tontonan panggung hiburan anak-anak, dangdut atau apa gitu,kalau udah muter ya udah terus pulang. Itu jaman kecil saya dulu. Bagaimana dengan GL Zoo yang sekarang? Tentu saja beda dong dengan jaman saya dulu.


Setelah terakhir ke sana waktu kelas 6 SD, setelahnya selama bertahun-tahun saya tidak 'menengok' GL Zoo, hingga akhirnya setelah berkeluarga dan ada Juno, kami, saya dan papi Juno mengajak Juno jalan-jalan ke GL Zoo. Pertama kali kami mengajak Juno ke GL Zoo adalah ketika Juno berusia 1.5 tahun. Ketika itu Juno kami ajak berkeliling dengan dinaikkan stroller atau kereta dorong, supaya kami tidak capek menggendong kalau tiba-tiba dia minta digendong. Saat itu sepertinya Juno belum begitu tertarik dengan binatang-binatang yang ada di sana. 


Kapal untuk mengelilingi danau
Saat Juno berusia 2 tahun, kami mengajaknya ke sana lagi. Sayang sekali,ketika sedang berkeliling hujan turun, sehingga acara berantakan, belum semuanya dilihat,Juno sudah minta pulang karena hujan tidak juga reda. 

Setelah Juno berusia 3 tahun, kami memutuskan untuk mengajak Juno ke GL Zoo lagi. Kebetulan kuliah semester ini sudah selesai, jadi saya punya cukup waktu luang untuk mengajak Juno jalan-jalan. Dan Juno pun sangat excited ketika beberapa hari sebelumnya kami bilang akan mengajaknya jalan-jalan ke kebun binatang. Sebenarnya bukan tanpa alasan Juno begitu bersemangat untuk kami ajak ke kebun binatang. Sudah beberapa minggu ini Juno suka sekali menonton video di Youtube, anak kecil asal Singapore, seusia Juno, yang di salah satu episodenya dia sedang jalan-jalan di kebun binatang. Dan hampir setiap hari Juno minta nonton video tersebut. Menurut saya video yang ini lebih edukatif daripada video Ryan's Toys Review yang isinya cuma anak kecil dengan segudang mainan, hehehe.

Orang Utan 
Hari Sabtu kemarin (17/12), kami bertiga mengunjungi GL Zoo untuk yang ketiga kalinya. Harga tiket masuk 30 ribu/orang. Melewati pintu masuk, Juno sudah hepi sekali. Tandanya jika dia suka dengan suatu tempat adalah dia mau jalan sendiri, tidak minta digendong. Biasanya ketika dia merasa tidak nyaman atau tidak suka dengan suatu tempat, dia akan minta digendong. Sipp, berarti kali ini he's in a good mood. Dia sangat excited melewati sungai dan jembatan. Yup, Juno selalu tertarik dengan sungai dan jembatan, everywhere, termasuk sungai dan jembatan yang ada di GL Zoo. Begitu juga ketika melihat danau dan kapal atau boat yang ada di sana, bibir mungilnya tak henti-hentinya bertanya 'mami,itu apa?' atau 'papi itu buat apa'.

Binatang yang pertama kali kami lihat adalah gajah. Tampaknya Juno kurang tertarik dengan binatang besar tersebut, dia melewatinya, begitu pula dengan orang utan atau simpanse. Sudah bisa ditebak, binatang apa yang paling membuatnya tertarik.Ya, ikan. He loves fishes very much. Cukup lama kami berada di aquarium untuk melihat ikan-ikan di sana. Koleksi ikannya lengkap sekali, dari ikan kecil hingga ikan yang sangat besar ada di sana.Setelah cukup puas melihat ikan, Juno mengajak melihat reptil, yaitu buaya dan segala macam reptil, seperti berbagai jenis katak, dan ular. Hemmm, saya paling males ke bagian ini sebetulnya, tapi Juno pengin sekali melihat ular, berkali-kali dia bilang 'ayo lihat ular, mami'. Cukup lama kami berada di kandang ular,karena Juno sangat tertarik, hadehhh...padahal emaknya males banget lihat ular. 


Pengunjung dapat berfoto dengan ular
Setelah puas melihat ular, selanjutnya kami melihat burung-burung berukuran
sedang semacam elang. Setelah itu kami melanjutnya perjalanan melihat binatang-binatang mamalia seperti kijang, rusa, dan onta. Beberapa kali kami menawarinya untuk naik kereta, namun dia menolak. Padahal emaknya sudah berharap, gempor bo'. Setelah itu kami turun melewati kandang monyet, dan tiba di panggung atraksi hewan. Sampai di sana atraksi pada bagian terakhir yaitu orang utan. Namun karena kata petugasnya, orang utan merupakan hewan yang dilindungi tingkat I, maka si orang utan yang diberi nama Desi itu tidak diminta untuk beratraksi, cuma ditunjukkan ke pengunjung saja, supaya pengunjung peduli pada konservasi orang utan. 
Selesai atraksi kami memutuskan untuk tinggal dan menunggu atraksi sesi berikutnya. Oiya atraksi hewan main setiap 1 jam. Setelah menunggu sekitar 30 menit, sambil istirahat dan nyuapin Juno,kami menonton atraksi sesi berikutnya di tempat yang telah disediakan. Supaya lebih jelas, kami memilih tempat duduk yang berada tepat di depan panggung. Pertunjukan selama kurang lebih 30 menit tersebut menampilkan marmut, lingsang dan beruang madu yang menunjukkan keterampilannya, tentu saja bersama pelatihnya masing-masing. Lucu dan sangat menghibur. Oiya untuk menonton atraksi hewan pengunjung tidak dikenakan tiket, cukup memberikan tip seikhlasnya di kotak tip. Setelah atraksi pengunjung juga dapat berfoto dengan Si Desi.
Panggung atraksi aneka satwa

Setelah menonton atraksi, rencananya kami mau pulang. Namun ternyata Juno minta naik kapal, oke akhirnya kami naik kapal. Tiket naik kapal 10 ribu/orang, untuk 1 kali putaran mengelilingi danau. Setelah naik kapal, ternyata Juno belum mau pulang, malah minta lihat ular dan ikan lagi. Hadehhh...Akhirnya kamipun kembali ke tempat aquarium untuk melihat ikan lagi. Sekitar 1 jam kami berada di aquarium, karena Juno tidak juga mau beranjak. Juno senang sekali berada di aquarium. Setelah melihat ikan untuk yang kedua kalinya, Juno mengajak masuk melihat ular (lagi). Sekitar 1 jam kami berada di wahana reptil untuk yang kedua kalinya.


Pengunjung dapat berfoto dengan Orang Utan
Wait wait, ternyata tadi waktu berkeliling yang pertama, ada yang terlewat, yaitu kandang harimau dan bird park. Akhirnya kami melihat harimau dan dilanjutkan masuk ke bird park. Koleksi burungnya cukup lengkap lho, dari yang kecil hingga yang besar. Setelah puas belihat koleksi burung, kami melanjutnya perjalanan dan melewati taman dan beberapa kandang termasuk si Jack pinguin, burung onta dan menyeberangi danau dengan menaiki 'getek'. Untuk menaiki 'getek', pengunjung dikenakan tiket, tapi cukup memberi tip seikhlasnya.


Naik kapal mengelilingi danau
Keluar dari getek, hujan mulai rintik-rintik dan setelah jembatan hujan semakin deras. Setelah sempat berteduh sekitar 15 menit, karena tidak membawa payung, kamipun menyewa payung GL Zoo yang dibawa oleh seorang petugas. Hujan sangat deras, Alhamdulilah...kami sudah selesai berkeliling, bahkan sampai 2 kali. 




Gempor donggg...Iyalah pasti, tapi puas banget rasanya bisa menemani Juno kali ini berkeliling di GL Zoo, bahkan sampai 2 kali. Menurut saya pribadi, GL Zoo yang sekarang beda banget dengan GL Zoo jaman saya dulu. Selain koleksinya lebih lengkap, bahkan sekarang ada penguin dan onta juga, lebih bersih dan tertata, petugas dan pelatihnya pun lebih profesional. Namun sepertinya ada hewan yang tidak ada ya, yaitu singa dan kudanil. Atau saya yang terlewat? Yang jelas GL Zoo masih jadi andalan para orang tua sebagai tempat 'momong' yang edukatif di Jogja. Monggo, terutama yang dari luar Jogja, kalau pas lagi di Jogja, sempatkanlah untuk jalan-jalan di GL Zoo.



2 comments: