Kalau sore tadi saya posting usaha saya untuk menurunkan berat badan dengan olah raga, kali ini saya posting tempat makan (lagi). Agak kontra ya? Hehehe. Tapi gimana lagi, saya nggak tahan untuk tidak menulisnya di blog saya. Well, untuk tempat makan, saya hanya mereview yang menurut saya recommended, jadi ketika saya makan di suatu tempat baru dan menurut saya kurang oke, saya tidak akan mereviewnya. Dan tempat makan yang akan saya tulis kali, menurut saya cukup recommended. Subyektif sekali ya, tidak juga. Setidaknya Papi Juno setuju dengan pendapat saya, hehehe.
Tadi siang ketika sedang mengamati news feed Facebook, saya tertarik dengan sebuah place page dengan nama RIGEN Pizza and Cafe. Berhubung saya orangnya kepo, langsung saja saya kepoin placepage tersebut. Sebuah cafe dengan menu pizza. Saya lihat foto-fotonya cukup menarik. Sudah lama juga saya tidak makan pizza. Tadi siang ketika sedang ngepoin placepage tersebut saya sedang bersama Juno. "Juno, nanti malam kita makan pizza di sini ya," kata saya sambil menunjukkan foto-foto pizza tersebut. Juno menjawab singkat, "ya". "Tapi sekarang Juno bobok dulu, supaya nanti malam nggak ngantuk." Juno tidak menjawab, malah makin asyik bermain dan kali ini dia tidak tidur siang sama sekali, padahal emaknya sudah ngantuk berat, hadehhh.
 |
| Rigen Pizza and Cafe, Jalan Bintaran Tengah No.4 |
Sejak sore hujan turun, jam 19.00 kami berangkat bertiga, hujan cukup deras. Dan bisa ditebak, setelah 5 menit perjalanan, Juno langsung tertidur di pangkuan saya. Tentu saja karena seharian dia tidak tidur sama sekali.
Tidak sulit untuk menemukan Rigen Pizza and Cafe yang berlokasi di Jalan Bintaran Tengah No. 4 Wirogunan Mergangsan, Jogja. Kalau dari Barat, Superindo ke selatan, belok kiri (ke timur) Jalan Bintaran tengah, selatan Jalan, sebelum BTPN. Tiba di sana hujan belum reda juga. Rigen Pizza and Cafe menempati sebuah bangunan tua khas jaman Belanda bercat putih, dengan pintu-pintu berukuran besar warna hijau muda. 
Di halaman depan tampak beberapa meja kursi, saya lihat saat itu hanya ada beberapa tamu dan seorang mas-mas gojek yang menunggu pesanan. Ukuran ruangan tidak terlalu besar dengan interior unik, dinding sisi kanan dan kiri ditutup wallpaper dengan motif yang agak 'ramai', dan meja kursinya terdiri dari beberapa desain yang unik. 
Setelah memilih meja, seorang staf menyodori kami buku menu. Saya sempat menanyakan menu yang recommended. Kata si mbak, di sini yang paling recommended adalah Beef Bolognesse, namun rasanya kami lebih tertarik dengan Spicy Chicken Mushroom. Sayang chicken mushroom nya lagi nggak available alias habis, jadi kami pilih Meat Lovers ukuran medium. Ternyata kami beruntung karena di sana sedang ada promo, jadi setiap pembelian pizza tertentu ukuran medium, akan mendapat bonus 1 pizza tertentu ukuran small.
 |
| Juno tertidur pulas sejak datang hingga pulang |
Dan untuk pembelian pizza tertentu ukuran large, bonusnya 2 pizza tertentu ukuran small. Karena kami hanya berdua (Juno tidur pulas), kami memilih pizza Meat Lovers ukuran medium dengan bonus pizza favourite (completo) ukuran small. Selain itu kami memesan 1 porsi Spaghetti Bolognesse, minumnya hot coffee milk dan hot chocolate milk.
 |
| Meat Lovers Medium 40 ribu |
Sambil menunggu pesanan datang, saya mengambil sebuah majalah yang disediakan di sebuah rak kayu. Saat kami di sana tadi pengunjung tidak ramai, hanya beberapa mas-mas yang tampak sedang meeting. Menurut saya tempatnya memang cocok sekali untuk meeting dengan klien atau sekedar ngobrol, karena tempatnya yang tenang. Sekitar 25 menitan pesanan kami datang. Taraaa...
Ternyata Meat Lovers medium nya cukup besar kalau untuk berdua, ditambah bonusnya 1 pizza completo ukuran small, woww, it's too many for two. Meat lovers nya tampak 'gendut' dan menggoda, ditambah masih panas, fresh from the oven. Hemmmm ternyata memang looksnya sesuai dengan rasanya, cukup satu kata, enak. Gurih dan empuk. Kalau menurut kami, rasanya tidak kalah dengan pizza 'sebelah'. Pizza completo nya enak juga, tapi menurut kami lebih enak Meat Lovers nya.
 |
| Bonusnya pizza completo small |
Tak lama Spaghetti Bolognesse nya datang juga. Porsinya menurut saya pas, tidak terlalu banyak, cukup untuk berdua karena sudah ada pizza juga. Well, yang ini saya nggak bohong ya, Spaghetti nya juga beneran enak. Biasanya saya kurang suka spaghetti, karena kalau makan spaghetti sering ada rasa yang agak gimana gitu di tenggorokan, entah karena pengaruh bahan pengawet atau apa, tapi yang saya makan kali ini, menurut kami berdua, beneran enak.
 |
| Spaghetti Bolognesse 20 ribu |
Benar juga, makanan sebanyak itu tidak akan sanggup kami habiskan, karena pizza nya masing-masing masih tersisa separo, jadi kami minta untuk dibungkus. Dengan porsi sebanyak itu kami hanya membayar 79 ribu, dengan perincian Pizza Meat Lovers Medium 40 ribu, spaghetti 20 ribu, coffee milk 9 ribu dan chocolate milk 10 ribu, pizza completo smallnya free alias gratis. Kalau untuk berdua saja kebanyakan, jadi mungkin bisa untuk bertiga atau berempat. Cukup murah bukan? Hingga selesai makan, Juno masih terlelap di sofa. Saat kami keluar, hujan bukannya reda, malah semakin deras. Tiba di rumah Juno bangun dan menanyakan pizzanya. Untung kami membungkusnya tadi. Surprised, Juno yang biasanya tidak mau makan pizza, tadi habis 1 slice.
 |
| Saya tidak makan nasi, tapi saya makan pizza, hehehe |
So, tunggu apa lagi? Daripada penasaran, silahkan dicoba langsung, pizza enak dengan harga bersahabat di Rigen Pizza and Cafe, Jalan Bintaran Tengah No. 4 Wirogunan Mergangsan Jogja, buka jam 13.00- 23.00. Next time kami akan kesana lagi dan mencoba pizza yang lain. Happy weekend.
ps: Pizza memang lebih enak dimakan panas-panas di tempat, jadi mending di makan di sana sambil ngobrol.
No comments:
Post a Comment