expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Saturday 14 January 2017

Ibu Bekerja, Antara Berat Badan dan Olah Raga

Akhir-akhir ini saya agak rempong dengan berat badan saya yang naik. Saya sendiri heran, saya sangat membatasi makan, bisa dibilang makan saya sedikit. Bahkan saya sudah menghindari nasi selama kurang lebih 2.5 tahun belakangan. Tapi entah mengapa berat badan saya tetap saja naik. Saya sering ngiri dengan mereka yang bisa makan apa saja tapi tetap langsing, atau tetap langsing setelah melahirkan. Bersyukur banget deh rasanya kalau saya bisa seperti itu. 

Tapi rasanya saya memang ditakdirkan memiliki tubuh yang mudah 'melar' walaupun makan sedikit. Bisa jadi faktor lain juga mempengaruhi kenaikan berat badan, seperti faktor usia, pola makan yang tidak benar, dan kurang olah raga. Dengan bertambahnya usia, sudah pasti fungsi organ juga berubah, metabolisme juga berubah 'kan. Bagaimana dengan pola makan? Bisa jadi. Walaupun saya sudah menghindari nasi, tapi saya adalah penyuka makanan manis dan gorengan. Perempuan mana sih yang tidak suka makanan manis dan gorengan, hehehe. Perempuan mana yang tahan melihat godaan gorengan bakwan atau tahu yang so sexy itu? Bagaimana dengan olah raga? Saya rasa ini juga penyebab utama berat badan saya cepat naik, kurang olah raga. 

Memang 6 bulan belakangan bisa dibilang saya jarang sekali olah raga, padahal sebelumnya saya rutin sekali senam atau Body Language (BL) di sanggar senam, namun setelah kembali ke kampus lagi, waktu saya untuk olah raga menjadi terbatas. Saya sendiri merasa perlu 'menghemat' energi untuk bekerja dan kuliah, karena sekarang saya jadi sering begadang. Itu alasannya mengapa sekarang saya jadi jarang olah raga.

Nahhh, ngomong-ngomong soal olah raga, rasanya sekarang saya harus 'memaksa' diri saya untuk olah raga lagi. Untuk menjaga berat badan iya, namun itu bukanlah alasan satu-satunya, sepertinya alasan kesehatanlah yang lebih utama. Bagi sebagian perempuan, berat badan naik akan berdampak kepada banyak hal lho. Apa saja? Yang paling nggak asyik sih menurut saya kalau ada yang komentar, "kamu gemukan kan?". Hiks hiks, rasanya drop banget, iya 'kan? Walaupun ada juga yang cuek, namun saya termasuk golongan yang kedua, yang agak rempong untuk masalah ini. Selain komentar orang yang nggak asyik tadi, kenaikan berat badan juga ngaruh ke ukuran baju. Bagi perempuan, bisa memakai baju lama itu bisa lebih membahagiakan daripada mendapat hadiah apapun, begitu juga saya. Saya senang sekali waktu bisa mengenakan kebaya yang saya pakai saat akad nikah dulu untuk wisuda S2 saya. Atau bisa pakai celana jeans atau baju lama yang saya beli sebelum menikah atau sebelum melahirkan Juno. Wahhh, senangnya bukan main deh pokoknya. 

Sebelum kembali ke kampus (baca: kuliah lagi), saya rutin ke sanggar senam 2-3 kali dalam seminggu. Saya memilih aerobik, BL, dan beberapa kali ikut kelas pilates dan yoga. Saya memilih kelas sore, jadi pulang kantor saya 'mampir' ke sanggar senam. Namun sayangnya dalam 6 bulan terakhir saya sudah sangat jarang datang ke sanggar. Sebenarnya di kantor ada senam juga sih seminggu sekali, cuma saya males aja harus keringetan dan berganti kostum di kantor, ribet dahAlhasil lama nggak senam, berat badan saya naik lagi, dan baju-baju lama mulai 'kurang nyaman' dipakai, hiks hiks. Jadi saya rasa, sekarang saya harus mulai olah raga lagi nih.

Buat ibu bekerja, seperti saya, waktu untuk olah raga sangat terbatas, lalu gimana ya biar bisa tetap olah raga? Mungkin beberapa tips berikut bisa dicoba.

1. Jadi member di sanggar senam
Sepertinya senam merupakan olah raga favoritnya emak-emak alias ibu-ibu ya, karena berdasar pengalaman saya, yang senam di sanggar senam hampir semuanya adalah ibu-ibu. Ada sih beberapa yang masih single, tapi jarang. Supaya praktis, sebaiknya memilih sanggar senam yang dekat dengan kantor atau tempat tinggal. Untuk ikut senam di sanggar senam, tidak harus jadi member juga sih, bagi yang tidak bisa rutin, tak perlu membayar bulanan, bisa juga membayar setiap kali datang. Di sanggar senam biasaya ada beberapa kelas yang ditawarkan, ada aerobik, BL, yoga, pilates dan zumba. Apa sih bedanya antara aerobik, BL, yoga, pilates dan zumba? Yukk, simak yang berikut.

Senam Aerobik
Senam aerobik (sumber: blogtokopedia.com)
Senam aerobik merupakan senam yang dilakukan dengan ritme tertentu untuk meningkatkan denyut jantung, dilakukan dalam durasi tertentu. Gerakannya mulai yang slow hingga yang cepat dan powerfull. Aerobik bermanfaat untuk meningkatkan aliran oksigen ke otot dan jantung. Dan bila dipadukan dengan pola makan yang sehat, aerobik dapat meningkatkan stamina dan kekebalan tubuh dan menjaga berat badan.   (sumber: http://www.alodokter.com/menjaga-kesegaran-tubuh-dengan-senam-aerobik)

Body Language (BL)


Senam body language (sumber: dietsehatcantik.com)
Senam BL digolongkan dalam kategori senam aerobik, bedanya pada senam aerobik memerlukan gerakan sentakan dan lompatan, sedangkan pada BL lebih menekankan kontraksi otot, khususnya pada daerah pinggul dan perut. Selain untuk membentuk badan, BL juga bermanfaat untuk mengencangkan otot-otot kewanitaan dan menjaga miss V dan rahim  dalam posisinya. Kalau para suami tahu manfaat BL, sudah pasti bakalan kompak nyuruh istri-istrinya pada ikut BL deh, hehehe.

Yoga
Yoga (sumber: mandukaindonesia.com)
Saat ini senam yoga cukup populer dan digemari oleh banyak orang. Banyak sanggar senam yang menawarkan kelas khusus yoga, beberapa kelas yoga di Jogja bahkan diadakan di hotel-hotel berbintang dengan harga yang cukup mahal. Kata 'yoga' berasal dari bahasa Sansekerta, yaitu 'yuj' yang berarti penyatuan. Penyatuan di sini berarti penyatuan antara tubuh, pikiran dan jiwa dan penyatuan antara tubuh, nafas dan dan pikiran.  Senam yoga dipercaya mampu memberikan berbagai manfaat positif bagi setiap orang yang melakukannya, antara lain meningkatkan stamina, mengencangkan otot, membuat otot lebih lentur dan kuat, meningkatkan kapasitas paru-paru saat bernafas dan memberikan efek perasaan rileks atau tenang. Biasanya saat yoga, instruktur menyetel musik yang slow dan tenang. Walaupun gerakannya pelan, cukup membuat keringetan juga lho. 
(Sumber: http://yogakurniandiko.blogspot.co.id/2012/11/manfaat-senam-yoga.html)

Pilates


Pilates (sumber: amazine.com)
Senam pilates adalah salah satu senam yang dapat membuat otot perut menjadi lebih kencang dan pinggang lebih langsing. Selain itu senam pilates juga dapat melatih keseimbangan tubuh, jika dilakukan secara rutin. Senam pilates tidak memakan tempat, hanya membutuhkan matras sebagai alas. Gerakannya pelan, tapi membutuhkan kekuatan dan kesimbangan. Jadi walaupun pelan, tetap keringetan. Dan bagi pemula seperti saya, menurut saya, banyak gerakan pilates yang cukup sulit.
(Sumber: http://caraturunkanberatbadan.com/senam-pilates/).

Senam Zumba
Zumba (sumber: alodokter.com)
Zumba berasal dari bahasa Kolombia yang berarti bersenang-senang dan bergerak cepat. Senam Zumba yang banyak digemari ibu-ibu ini merupakan gerakan aerobik berbasis tarian dengan diiringi kombinasi musik latin dengan irama sedang maupun sedang. Bagi yang suka menari dan mendengarkan musik yang gembira, cocok banget nih senam Zumba.  Selain untuk membakar kalori, manfaat senam Zumba antara lain untuk membentuk tubuh menjadi lebih ideal,  meningkatkan stamina tubuh. (Sumber: http://www.alodokter.com/senam-zumba-tubuh-sehat-hati-senang). Saya pernah ikut kelas Zumba juga beberapa kali, asyik juga lho, karena musiknya gembira, jadi tidak terasa capek.

Nahhh, itu tadi perbedaan antara aerobik, BL, yoga, pilates, dan zumba. Mau pilih yang mana? Kalau saya sih lebih memilih BL karena gerakannya yang tidak terlalu cepat. Yoga juga bagus untuk pernafasan dan membuat lebih rileks. Tapi kalau mau cepet langsing ya aerobik, zumba dan pilates. Atau combine semuanya diselang seling bagus juga tuh.

Sudah 2 tahunan ini saya jadi member di sebuah sanggar senam. Tapi karena saya agak kesulitan menemukan sanggar senam yang berada di dekat kantor, akhirnya saya mendaftar di sebuah sanggar senam yang searah pulang, di daerah Jogja selatan. Saya pilih kelas sore, mulai jam 16.30, tapi karena kantor saya cukup jauh, yang seharusnya senamnya 1 jam, saya biasanya hanya kebagian 40 menit saja, tapi cukup lahhh, yang penting 'kan gerak, hehehe. 

Di sanggar senam ini membernya cukup banyak. Untuk hari-hari tertentu yang instrukturnya dianggap favorit, ruangan bisa penuh sesak hingga 40an orang lebih. Kalau terlalu ramai, nggak nyaman juga sih sebenarnya. Jadi saya pilih hari yang nggak begitu ramai, atau harinya sebisanya saja. Kalau bisanya selasa ya selasa, kalau bisanya kamis ya kamis, suka sukalah pokoknya. Selain aerobik dan BL, beberapa kali saya pernah ikut kelas yoga dan pilates. Saya sih lebih nyaman dengan BL, karena gerakannya yang tidak terlalu cepat, jadi tidak cepat capek, hehehe. Pernah juga beberapa kali ikutan kelas yoga.

Seru juga loh ikut senam di sanggar senam, karena nggak cuma menambah teman, tapi bisa saling sharing juga soal program diet atau apa saja, pokoknya women's talk gitu dehh. Rata-rata yang ikut senam 'kan sama-sama sedang menjalani program diet alias pengin langsing, jadi rasanya senasib sepenanggungan gitu deh (apaan sih?!). Seru deh pokoknya bisa saling sharing pengalaman diet dan jadi termotivasi ketika ngeliat teman yang program dietnya berhasil. 

Nggak cuma saling sharing, sanggar senam biasanya juga jadi arenanya emak-emak ngerumpi dan buka lapak dagangan, hehehe. Banyak yang bawa dagangan ke sanggar, mulai makanan, baju, baju senam, kosmetik, maem-macem deh pokoknya. Kalau sudah ngumpul, ramenya udah kayak pasar aja, heboh seheboh-hebohnya, hehehe.

2. Jadi member di tempat gym


Fitness center (sumber: americantravel.com)
Bagi yang kurang suka senam, bisa juga ngegym. Kalau ngegym sih waktunya lebih fleksibel ya, karena kita bisa melakukannya kapan aja kita mau, mau pagi, siang atau malam. Tapi perlu didampingi trainer, supaya hasilnya maksimal. Karena di tempat gym kebanyakan cowok, buat para cewek jangan sendirian kalau ngegym, serunya tuh kalau ngegym nya rame-rame, atau ngegym sama pasangan, romantis bo'. 

3. Olah raga yang mudah dilakukan
Bagi ibu bekerja, sebenarnya masalah utamanya 'kan waktu. Dengan waktu yang terbatas, penginnya bisa olah raga juga. Ya pilih saja olah raga yang mudah dilakukan. Berikut ini beberapa alternatif olah raga yang relatif 'mudah' untuk dilakukan.

Lari / jogging


sumber: squashskill.com
Jogging paling cocok dilakukan pagi hari, tapi kalau hari kerja ya mana mungkin? Ya sebisanya aja, bisanya weekend ya lakukan saja pada waktu weekend. Nggak perlu jauh-jauh juga, keliling lapangan atau komplek cukup lah, yang penting kan gerak. Biar lebih seru, joggingnya sama pasangan dong, atau sama anak. Saya pribadi kurang menyukai lari, soalnya saya mudah capek, baru lari berapa meter aja udah ngos-ngosan, hehehe.

Ngegym di rumah
Bagi yang punya alat gym di rumah, lebih enak lagi, fleksibel banget, bisa dilakukan kapan saja, bisa sambil nonton TV atau momong anak. Tapi karena dilakukan di rumah dan sendiri, jadi kurang seru juga ya? Dan biasanya jadi alasan untuk malas melakukan, hehehe.

Bersepeda
Pagi tadi, bersepeda bersama Juno dan Papinya
Nahhh ini yang menurut saya paling asyik, karena mudah dan fleksibel. Beberapa bulan lalu saya rutin bersepeda bersama Juno dan papinya, tiap sore pulang kantor atau hari Sabtu dan Minggu pagi. Namun aktivitas ini sudah beberapa bulan ini terhenti karena kesibukan, sering lemburlah, pulang malem lah, dan sebagainya. Namun sekarang saya dan papi Juno baru mulai aktif lagi bersepeda, dan semoga bisa rutin hingga seterusnya, hehehe. Biasanya sih pulang kantor kami bersepeda santai, dengan membawa Juno serta, dibonceng di depan, nggak perlu lama-lama juga wong waktunya juga terbatas, jadi 30 menit s/d 1 jam aja cukup. Selain mudah dan sehat, sambil bersepeda kita bisa menikmati pemandangan. Seru kan?

Itu tadi beberapa alternatif olah raga yang bisa dilakukan oleh ibu bekerja yang waktunya terbatas. Mau pilih yang mana, yang jelas disesuaikan dengan waktu dan kondisi tubuh. Bagi saya, sepertinya saya lebih cocok dengan BL, zumba dan bersepeda. Tadi pagi saya bersepeda dengan Juno dan Papinya dan  sempat survey ke 2 sanggar senam yang paling dekat dengan rumah. Thanks God, akhirnya saya dapat sanggar senam yang ada kelas malamnya, yaitu jam 18.00- 19.00, jadi pulang kerja nggak perlu kemrungsung karena masih ada waktu cukup. Dengan harga member (paket) 200 ribu/bulan, terserah mau datang berapa kali, atau kalau tidak mau jadi member cukup 25 ribu/datang, saya rasa nggak mahal juga jika dibandingkan harga di kota besar seperti Jakarta. 


Olah raga Muay Thai (sumber: www.manfaat.co.id)
Bahkan di sana ada kelas Muay Thai juga setiap hari Kamis malam. Boleh juga nih dicoba. Bagi yang belum tahu, Muay Thai adalah olah raga asal Thailand. Saat ini Muay Thai sangat diminati. Muay Thai banyak melakukan gerakan putaran seperti sikutan dan tendangan yang efektif untuk mengencangkan tubuh sekaligus membakar lemak. 

Nggak mungkin tiap hari juga sih saya bisa senam, suka-suka saja, kapan bisanya, bisanya seminggu sekali ya nggak apa-apa, bisanya seminggu 2 kali lebih baik, bisa 3 kali seminggu itu luar biasa banget, asal jangan sampai kecapekan yah, karena kita kan harus saving energi juga untuk bekerja. 

Yukkk para mahmud yang semangat ya olah raganya, pilih yang paling nyaman, mudah, waktunya pas dan sesuai dengan kondisi tubuh. Nggak perlu yang berat-berat, yang penting badan gerak, kebugaran dan stamina terjaga, kalau bisa menurunkan berat badan, itu bonusnya. Happy weekend.











2 comments:

  1. thanks artikelnya..membantu gan, ijin share juga gan
    jangan lupa kunjungi http://blackwaletcare.com/

    ReplyDelete
  2. Dimana selatan itu dimana sja sanggar senamnya mbak?

    ReplyDelete