expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Sunday 7 August 2016

Belajar Dari Miss "S"

Sebelum di instansi tempat saya bekerja sekarang,saya sempat berpindah-pindah di 3 perusahaan swasta,semuanya di Jogja.Waktu itu memang saya tidak berminat untuk bekerja di luar Jogja,karena beberapa alasan,salah satunya karena menjaga orang tua.Dari ketiga perusahaan tersebut,perusahaan ketigalah yang paling berkesan buat saya,walau saya hanya bekerja sekitar 3 tahun di sana,tapi banyak hal yang saya peroleh dan saya pelajari di sana.Perusahaan ini adalah sebuah perusahaan export,produknya handycraft dan furniture,dengan pangsa pasar Eropa,US,beberapa negara di Timur Tengah dan Asia.

Sejak awal diterima sampai akhirnya saya resign pada tahun 2010,saya bekerja sebagai seorang Merchandiser,atau dalam bahasa Indonesianya sales administratif untuk export.Job description saya adalah menghitung harga jual export,membuat photo offer (penawaran produk dengan foto yang dibuat sebagus mungkin supaya buyer tertarik untuk order),membuat bank data produk,menemui buyer ketika berkunjung ke showroom,meeting dengan buyer dan mengikuti pameran-pameran internasional.Tentu saja pekerjaanmengharuskan saya lebih banyak menggunakan bahasa Inggris karena berkomunikasi dengan buyer,baik via email atau lisan.

Pada waktu itu saya memiliki atasan langsung yang seorang General Manager,seorang wanita yang usianya waktu itu sekitar 45 tahun,sebut saja namanya Miss S.Saya menyebutnya Miss S karena memang Miss S ini masih single atau belum menikah.Miss S ini orangnya cantik,of course karena dia blasteran Chinese-Jawa.Miss S ini seorang dokter gigi sebenarnya.Namun entah kenapa,Miss S tidak tertarik untuk praktek, tapi lebih tertarik dengan bisnis export.Miss S ini cukup lama tinggal di US,sudah pastilah Bahasa Inggrisnya jago,pun style nya tipikal wanita-wanita cerdas dan mandiri di luar sana.Kalau ngomongin Miss S,saya jadi ingat sebuah film yang hits beberapa tahun lalu,The Devil Wears Prada,hehehe.

sumber :www.the-toast.net
Pertama kali bertemu saat interview dengan Miss S,menurut saya Miss S adalah seorang yang cerdas,cerewet dan galak.Setelah mulai bekerja,barulah saya benar-benar mengenal Miss S ini,dan ternyata tebakan saya benar.Karena beliau adalah atasan saya langsung,jadi semua pekerjaan saya harus dicek oleh beliau sebelum dikirim ke buyer.Miss S sangat detil,jadi ketika ada yang salah atau kurang sedikit saja,pasti Miss S minta untuk segera direvisi,secepatnya.Miss S tidak suka karyawan yang lambat,kalau ada yang bekerja lambat,sudah pasti deh bakal dicerewetin.

Selain detil,Miss S juga sangat perfeksionis,semua harus perfect,sempurna sesuai dengan keinginan dia,jadi sudah biasa ketika sampel produk tidak sesuai dengan keinginan dia,pengrajin harus membuatnya lagi hingga benar-benar perfect.Entah berapa kali saya diomelin Miss S karena pekerjaan saya yang tidak sesuai dengan harapannya,udah biasa banget,masuk dari kuping kiri,keluar dari kuping kanan,hehehe.

Waktu itu kantor kami punya agenda meeting setiap senin pagi,jadi minggu malam adalah saat-saat paling menyebalkan,karena paginya kami harus berhadapan dengan Miss S,dan harus siap dengan segala laporan dan alasannya,apabila ada yang tidak beres.Dan jangan sekali-kali datang terlambat,terutama hari Senin,bisa habis deh.Meeting Senin pagi selalu menjadi moment yang mengerikan bagi kami semua.Karena pada saat meeting akan selalu ada yang "dihakimi" oleh Miss S dengan kata-kata yang cukup sakit di telinga.

Seingat saya,saya pernah beberapa kali "kena" juga,saya agak lupa alasannya apa saja,kalo ga salah salah satunya karena sampel produk yang belum terkirim pada hari Sabtu minggu sebelumnya,padahal itu sangat urgent.Namun itu bukanlah murni kesalahan saya,karena sampel sudah siap,namun staf bagian sampel sangat overload di hari Sabtu itu,dan saya tidak bisa memaksa untuk mengirimnya saat itu juga.Lalu bagaimana sikap saya ketika dimarahi di depan meeting saat itu?Yang saya lakukan pada waktu itu hanya meminta maaf dan tidak memberikan pembelaan apapun karena pasti akan panjang kemana-mana.

Sudah biasa karyawan cewek yang rata-rata seusia saya waktu dibikin nangis oleh Miss S.Ya,seringkali kata-katanya,kasar,menyakitkan dan to the point.Pernah suatu hari saya membuat proforma invoice untuk buyer,dan saya email ke buyer dengan tak lupa selalu cc ke email Miss S.Begitu dia baca melalui emailnya,begini komennya "siapa ini yang buat?",teman saya menjawab "Heny,Bu".Kata Miss S "pantesan..." Saya yang mendengar hanya nyengir di balik komputer,hehehe.Entah apa maksud Miss S bilang begitu,tapi yang jelas proforma invoice yang saya buat pasti tidak sesuai dengan harapan dia.Pernah juga saya dibuat nangis oleh Miss S,tapi saya lupa kejadiannya apa waktu itu.Tak jarang Miss S memarahi stafnya di depan staf yang lain atau bahkan buyer.Hemmm...bener-bener deh.

Saya pernah beberapa kali meeting dengan buyer di Bali bersama Miss S.Mungkin bagi sebagian orang,meeting di luar kota,apalagi di Bali merupakan hal yang menyenangkan,tapi tidak bagi kami.Meeting dengan Miss S di Bali merupakan hal yang paling dihindari oleh kami stafnya,hehehe.Kenapa?Karena Miss S sangat workaholic,jadi mau meeting di manapun,meeting ya meeting.Setelah meeting selesai biasanya sampai sore atau malam,Miss S akan mengajak kita mencari sampel produk di daerah pelosok Bali,sampai malam,dan setelah itu masih harus mengerjakan product offer dan balesin email buyer.Jadi jangan harap deh bisa jalan-jalan ke Kuta atau Sanur,malamnya siap-siap begadang sampai dini hari,menemani Miss S yang sibuk di depan laptopnya.Begitu juga ketika kami mengikuti pameran bersama Miss S,pameran ya pameran aja,setelah itu tetap lanjut kerja lagi.Hadehh..

Pernah saya merasa malu banget ketika di Bali dengan Miss S,seperti biasa kami menyewa mobil untuk transportasi,tanpa driver,karena Miss S sudah hapal daerah Bali,jadi dia yang nyetir sendiri.Tapi karena waktu itu sedang high season,tidak ada mobil yang avalable.Miss S marah-marah deh waktu itu sama mas pegawai rental.Pada akhirnya kami mendapat mobil di rental yang lain,namun karena sudah kesorean Miss S pun kesel dan nyetir ke tempat seorang pengrajin di Ubud dengan kecepatan tinggi,hujan-hujan pula,dan sayapun yang disebelahnya jantungan.ckckck

Jangan pernah menceritakan tentang urusan pribadi,seperti masalah keluarga atau pacar kepada Miss S,karena dia tidak bakal suka,bahkan menjadikan alasan pacaran atau masalah pribadi,menyebabkan kinerja kita turun.Pernah teman saya ditegur pada waktu meeting senin pagi karena ada pekerjaan yang menurut dia tidak beres,begini katanya "kamu tu kecapekan karena pacaran mulu,jadi kerjamu berantakan" gubrakk..helloo..emang ada ya hubungannya pacaran dan kinerja?hehehe..ada-ada aja Miss S ini.

Ya begitulah Miss S yang cerdas,detil,arogan,perfeksionis dan tak suka basa basi,yang tak jarang bikin kami nangis waktu itu.Mirip sekali dengan tokoh Miranda yang diperankan oleh Meryl Streep di Film The Devil Wears Prada.Tapi di balik sikapnya yang arogan,dia juga memiliki banyak kebaikan.Waktu itu pernah sekali dia berpesan kepada saya untuk tidak buru-buru menikah sebelum bertemu dengan orang yang tepat.Hingga saat ini saya sendiri tidak mengetahui secara pasti kenapa Miss S masih sendiri.Kami hanya menerka-nerka saja,kemungkinan dulu Miss S ini pernah dikecewakan seseorang.Mungkin lho ya.

Miss S memang arogan,tapi dia juga mengajari saya banyak hal,bagaimana rasanya bekerja di bawah tekanan,dan bagaimana kita harus bekerja detil dan hati-hati.Bekerja dengan orang luar itu harus sangat hati-hati lho,sekali kita bikin salah,sudah pasti next mereka ga akan order produk kita lagi,belum lagi risiko kena klaim ribuan dolar.Begitu pula kalo saya salah hitung harga export,kalo masih untung sih ga papa ya,tapi kalo rugi,wahh perusahaan bisa tutup.Di balik sikapnya yang arogan,banyak hal yang saya pelajari dari Miss S.Whereever you are,thank you Miss S,it was great to work with you.







3 comments:

  1. Jika ingin sukses maka harus terjun ke dalam jurang kesuksesan.
    (:

    Aku suka tulisan Mbak.

    ReplyDelete
  2. pengalaman yang sama.. dejavu.. hehe

    ReplyDelete