expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Saturday 13 August 2016

Menanggapi Status Pak Zaim Saidi : PNS Parasit

Minggu lalu saya membaca artikel tentang kritik Prof.Fahmi Amhar mengenai status facebook Bapak Zaim Saidi tanggal 3 Agustus lalu.Saya tahu artikel ini setelah membuka link yang dishare oleh seorang teman di sosmed Facebook.Emang dasar saya orangnya kepo,sayapun langsung cek facebook nya Pak Zaim Saidi.Ternyata memang benar,tanggal 3 Agustus lalu Pak Zaim nyetatus yang screenshootnya udah beredar luas itu.Iya bener,status yang menyebut PNS itu parasit bagi warga lain.Menurut Pak Zaim Saidi tiap tahun negara menghabiskan anggaran sekitar Rp 350 triliun (hanya) untuk menggaji 4.5 juta PNS,namun yang diterima warga justru sebaliknya,keribetan,gangguan,pungli,pemerasan dan kesulitan.Begitu lah status facebook Pak Zaim Saidi pada tanggal 3 Agustus lalu.Hemmm...


sumber :www.bringislam.web.id

Jujur saya pribadi kurang mengenal sosok Pak Zaim Saidi,atau emang saya yang kurang update ya?Hehehe.Dari facebooknya ini saya baru tau kalo Pak Zaim sering nyetatus kritik sosial yang cukup "pedas",termasuk kritik terhadap PNS,salah satunya ya yang rame tadi, tentang PNS parasit.Status itu mendapat respon sekitar 1.000 fesbuker,ada yang pro,ada pula yang kontra.

Oke,di sini saya tidak akan bahas tentang Pak Zaim ya,karena saya juga tidak begitu mengenal beliau,tapi saya cukup tersentil dengan status beliau itu,bukan karena saya sendiri seorang PNS,tapi lebih kepada alasan kenapa Pak Zaim menggunakan istilah "parasit" bagi sebagian besar dari 4.5 juta PNS di Indonesia.Sebagai informasi,status ini sempat diedit oleh beliau dengan menambahkan kata "sebagian besar".Istilah "sebagian besar" berarti lebih dari setengah lah ya.Sebenarnya parasit sendiri apa sih artinya?Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) parasit diartikan sebagai benalu; pasilan2 organisme yang hidup dan mengisap makanan dari organisme lain yang ditempelinya3 ki orang yang hidupnya menjadi beban (membebani) orang lain;-- obligat parasit yang hanya dapat hidup sebagai parasit sehingga sukar ditumbuhkan dalam media buatan (http://kbbi.web.id/parasit).
Jadi kalo menurut Pak Zaim PNS adalah parasit,bisa diartikan sendirilah maksudnya apa,hehehe.

Dari komen-komen di status facebook Pak Zaim yang saya baca,banyak juga yang menyatakan tidak setuju dengan status Pak Zaim,walaupun banyak juga yang mengamini alias setuju.Beberapa teman PNS menganggap kritikan Pak Zaim tidak jelas dasarnya apa.Saya sendiri melihat itu sebagai opini masyarakat.Opini kan berdasarkan penilaian pribadi seseorang,jadi orang mau beropini apapun,ya monggo aja,mau positif atau negatif,pasti ada alasannya.Begitu juga Pak Zaim beropini demikian,bisa jadi Pak Zaim sudah melakukan penelitian atau pengamatan sebelumnya.

Emang sih dibilang parasit itu sesuatu yang ngga enak banget.Tapi itu kan ditujukan bagi "sebagian besar" PNS,jadi sebagian lagi bukan parasit,menurut Pak Zaim.Kalo PNS parasit diartikan sebagai PNS yang hanya makan gaji buta alias magabu,masih banyak kok PNS yang memang melaksanakan tugasnya,dan mendedikasikan hidupnya untuk mengabdi sebagai PNS.Saya setuju dengan Prof.Fahmi Amhar yang membagi PNS menjadi 5 stereotif,selain 2 jenis PNS yang dimaksud Pak Zaim,termasuk salah satunya adalah PNS profi yang memiliki keahlian istimewa dan dihargai oleh masyarakat.Emang sih PNS jenis ini tidak banyak,seperti dokter spesialis,peneliti,dosen, dan jabatan fungsional tertentu lainnya. http://www.bringislam.web.id/2016/08/kritik-prof-fahmi-amhar-atas-status.html).

Tapi mungkin saya ingin menambahkan 1 jenis PNS lagi,yaitu PNS yang memang benar-benar bekerja dengan sepenuh hati,memberikan kontribusi positif bagi instansi dan melayani masyarakat,karena tidak sedikit PNS yang memang mendedikasikan ilmunya untuk instansi tempatnya bekerja dan melayani masyarakat.Tidak sedikit pula PNS-PNS cerdas berprestasi yang melakukan penelitian-penelitian yang bermanfaat bagi pengambilan kebijakan.Tak sedikit pula PNS yang berusaha meningkatkan kompetensinya dengan melanjutkan ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi,bahkan dengan biaya sendiri (eaaa...curcol nih guweh,hehehe),dan tak sedikit pula PNS yang tidak hanya mengandalkan gaji saja,tapi juga memiliki usaha sampingan untuk meningkatkan taraf hidupnya.Menurut saya,PNS-PNS yang demikian tidak layak disebut parasit.

Memang sih istilah "parasit" gak enak banget di dengar,dengan istilah ini seolah-olah PNS hanya magabu alias makan gaji buta dan membebani negara saja.Tapi daripada kita sibuk ngomel-ngomel karena dibilang parasit,lebih baik kita introspeksi saja,membenahi yang kurang pas,memperbaiki yang kurang baik dan mempertahankan yang sudah baik.Matur nuwun Pak Zaim Saidi atas kritikannya,semoga bisa memacu kami untuk lebih baik lagi dalam melayani masyarakat dan dapat memberikan "sesuatu" kepada negara tercinta. Have a nice weekend,salam hangat untuk keluarga.



3 comments:

  1. PNS Parasit terjadi karena penegakan aturan kepegawaian yang masih lemah.

    Jika dibandingkan dengan aturan BUMN/BUMD/Swasta maka tidak sebanyak PNS yang "MaGaBu"

    ReplyDelete
  2. Pns yg benar2 kerja sm uang engga, ya kira2 perbandinganny paling di kisaran 10-90

    ReplyDelete
  3. Seharusnya PNS/ASN yang benar-benar kerjanya/kinerjanya baik/rajin/bagus, yang tidak layak dituduh sebagai 'parasit'.

    ReplyDelete