expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Thursday 14 July 2016

Kado Terindah,Pelajaran Berharga dan Kesempatan Yang Tak Datang Dua Kali

Buat anak kecil,ulang tahun pasti akan menjadi sesuatu yang ditunggu-tunggu.Terbayang sudah kue tart karakter tokoh kesayangan,kado dari orang tua,dan teman-teman yang bergantian memberikan ucapan selamat.Lalu apa bedanya ulang tahun anak kecil dan orang dewasa?Toh sama-sama merayakan pertambahan usia,sama-sama bentuk syukur kita kepada Tuhan,yang telah memberikan kesempatan kepada kita,untuk lebih bersyukur lagi,dan menjadikan hidup kita bermanfaat.

Saya bukan orang yang suka merayakan ulang tahun dengan pesta.Seingat saya,sejak kecilpun orang tua saya tidak pernah merayakan ulang tahun saya.Jadi saya tidak punya foto waktu kecil ketika sedang meniup lilin ulang tahun atau berfoto bersama kue tart dan tumpukan kado.Setiap ulang tahun,ibu "hanya" memeluk saya dan membisikkan doa,tak ada kado.Dan itupun berlangsung hingga saat ini saya sudah berkeluarga.Cuma bedanya,7 tahun terakhir saya selalu mendapatkan kue tart dan kado dari mantan pacar yang saat ini jadi papinya Juno.

Kali ini,saya sebenarnya tak berharap kue tart ataupun kado cantik dari Papi Juno.Kenapa?Karena saya rasa Tuhan sudah cukup banyak memberikan hadiah kepada saya tahun ini.Hadiah berupa kebahagiaan dan cobaan-cobaan yang mendewasakan saya.Ya,sekarang saya sangat mengerti,kenapa Tuhan memberikan kita cobaan,itu supaya kita menjadi lebih kuat dan berusaha lebih keras lagi.

Entah berapa kali Tuhan memberikan hadiah yang indah tahun ini,tak terhitung lagi.Dimulai awal tahun ini saya menyelesaikan study S2 saya.Saya tak pernah berharap bisa lulus dengan nilai bagus,wong lulus aja udah Alhamdulilah.


Kue tart dari papi Juno kali ini tidak ada angkanya
Lalu setelah itu Tuhan memberi saya "hadiah" dengan "memupuskan" impian saya.Beberapa bulan lalu semangat saya untuk melanjutkan study sangat besar,bahkan saya sudah mempersiapkan semua persyaratan untuk mengajukan beasiswa,termasuk salah satunya draft proposal penelitian juga sudah saya buat.Saya bahkan sudah membayangkan dalam 2-3 tahun ke depan menjalani tugas belajar,sehingga saya bisa punya banyak waktu bersama Juno di luar waktu kuliah.Kayaknya saya terlalu pede ya,belum juga lolos seleksi,udah membayangkan yang tidak-tidak,hehehe.

Ternyata kalau Tuhan berkehendak,apapun yang dikehendakiNya pasti terjadi.Persyaratan pengajuan beasiswa siap disubmit,tinggal 1 syarat aja,ehh lha kok ternyata "belum" disetujui.Kecewa?pastilah..Mungkin karena ekspektasi saya terlalu tinggi ya.Pelajaran # 1 jangan pernah berharap terlalu tinggi terhadap apapun.

Semangat saya drop,persyaratan yang tinggal 1 ijin tidak saya sentuh lagi,tapi lambat laun saya bisa memahaminya.Dan ketika pendaftaran pada prodi yang saya inginkan dibuka,semangat saya muncul lagi.Sayapun mendaftar.Pada detik-detik terakhir saya baru bisa mengirimkan draft proposal penelitian sebagai syarat untuk mengikuti seleksi.Makasih Mbak Santi sudah menemani waktu itu untuk menyelesaikan proposal.

Saya tak menyangka ternyata banyak sekali yang ikut seleksi.Satu jam lamanya saya diinterview oleh 2 orang Phd yang sangat serius mengkritisi proposal dan setiap jawaban saya.Sumpah,baru kali itu saya benar-benar minder,minder seminder-mindernya.Pelajaran #2 jangan kepedean.Interviewer meminta saya menjelaskan dalam bahasa Inggris.Belakangan saya baru tau,ternyata di antara peserta hanya saya yang diminta pakai bahasa Inggris (???)

Keluar ruang interview rasanya badan lemas,tapi ujian belum selesai.Setelah break sekitar 2 jam,dilanjutkan ujian tulis dengan waktu 3 jam.Hemmm..bisa dibayangkan?Kepala saya nyut nyut an,ditambah saat itu sedang puasa Ramadhan.Selesai ujian,saya memutuskan untuk tidak berharap lolos.Sudah pasti saya tidak akan lolos,apalagi saingannya banyak,berat dan kuotanya sedikit sekali.

Seminggu kemudian adalah jadwal pengumuman hasil seleksi.Pada jam dimana pengumuman bisa dilihat melalui web,saya sedang buka puasa di luar bersama Juno dan papinya.Saya memutuskan tidak akan membuka web dulu.Saya ingin tahu kabar dari teman-teman peserta seleksi yang lain dulu.Oiya,pada waktu seleksi itu kami saling berkenalan dan membuat grup WA,hehehe.Tak lama grup pun rame,saya baca,ada yang lolos dan ada yang tidak lolos.Saya yakin,saya termasuk yang tidak lolos.Akhirnya setelah di WA oleh seorang teman yang lolos dan desakan suami,saya pun buka web melalui hp...dan taraaaa...saya lolos.Hah?kok bisa...pelajaran #3 Jangan pernah berhenti percaya pada keajaiban Tuhan.

Ya,itu adalah kado kesekian dari Tuhan tahun ini.Sebenarnya saya ingin drop saja kesempatan ini,karena saya tidak yakin bisa menjalaninya.Profesor saya dan 2 Phd yang menginterview saya juga sempat mengatakan,akan sulit jika saya melanjutkan study sambil bekerja,ditambah biayanya tidak sedikit.Hiks hiks...Jujur,saya takut tidak mampu menjalaninya,dan ketika saya ungkapkan ke papi Juno,begini jawabnya "masuknya aja susah kok didrop..go on,jalan terus".Dan saya seperti dicharge lagi.Lagipula kalo saya drop kesempatan ini,selanjutnya saya tidak akan bisa mendaftar lagi.

Tuhan memberi saya kado terbesar dan terindah,yaitu Juno dan papinya yang selalu support saya.Merekalah semangat dan motivasi saya,selain orang tua saya tentu saja.Untuk mereka semua,saya akan lanjutkan dan selesaikan.Apalagi saya sudah menandatangani komitmen untuk menyelesaikan study paling lama 5 tahun,dan jika tidak bisa,mau tidak mau harus mengundurkan diri.Sudah terbayang di pelupuk mata,beberapa tahun ke depan saya akan mengulang pengalaman sebelumnya.Membagi peran menjadi seorang ibu,istri,karyawati dan mahasiswa.Perjuangan berat pastinya,InsyaAllah dengan doa dan support orang-orang yang saya sayangi,semoga saya bisa menjalaninya.

Prinsip saya,rasanya tak ada ruginya yang namanya belajar,ilmu bisa digunakan di mana saja atau paling tidak ini untuk memotivasi Juno nantinya,supaya dia tidak pernah berhenti untuk belajar.Terima kasih Tuhan atas kado terindah ini.Saya tak akan kecewakan mereka yang sudah mensupport saya.Terima kasih atas cobaan-cobaan yang Kau berikan,untuk itulah saya belajar ikhlas.Pelajaran #4 Setiap ada niat,pasti ada jalan.Man Jadda Wa Jadda.






No comments:

Post a Comment